Keindahan Bahasa dan Sifat Pemakmur Masjid: Telaah Tafsir Balaghah Surat At-Taubah Ayat 18

Keindahan Bahasa dan Sifat Pemakmur Masjid: Telaah Tafsir Balaghah Surat At-Taubah Ayat 18

Oleh: Syahril SS.| Alumni Cinta Quran Center Angkatan I


Teks Ayat

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَىٰ أُو۟لَـٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah yang diharapkan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Menyelami keindahan bahasa Al-Quran

1. Penggunaan kata “إِنَّمَا” (innamā)

Kata “إِنَّمَا” merupakan adat al-Qashr, yaitu alat pembatasan. Dengan ini, Allah menegaskan bahwa hanya orang-orang dengan sifat-sifat tertentu saja yang berhak disebut sebagai pemakmur masjid.

Selain itu, kata “إِنَّمَا” berfungsi untuk membangkitkan perhatian pembaca sejak awal ayat, sehingga terfokus pada pesan inti: siapa saja yang layak memakmurkan masjid Allah. Penegasan ini memperkuat sisi emosional dengan mengajak pembaca untuk merenungi kedudukan amal mereka dalam konteks ini.

2. Penggunaan kata “مَسَاجِدَ اللَّهِ” (masājid Allāh)

Penggunaan kata “masājid” dalam bentuk jamak menunjukkan universalitas masjid sebagai tempat ibadah, dan ditambah dengan idhafah (kepemilikan) kepada Allah, “masājid Allah,” memberikan kedudukan mulia kepada masjid sebagai rumah-Nya. Frasa ini juga mengisyaratkan bahwa setiap upaya untuk memakmurkan masjid harus didasarkan pada ikhlas kepada Allah.

3. Sifat-Sifat Orang yang Memakmurkan Masjid

Dalam ayat ini, Allah menyebutkan empat sifat utama:

  • Beriman kepada Allah dan hari akhir (مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ): Penyebutan iman kepada Allah dan hari akhir dalam satu rangkaian menunjukkan keutuhan iman, mencakup keyakinan dan harapan akan balasan di akhirat.
  • Mendirikan salat (وَأَقَامَ الصَّلَاةَ): Kata “أقام” digunakan, bukan “صلى,” untuk menunjukkan keteraturan, kesempurnaan, dan kekhusyukan dalam melaksanakan salat.
  • Menunaikan zakat (وَآتَى الزَّكَاةَ): Frasa ini menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat melalui harta. Kata “آتَى” menunjukkan pemberian yang tulus, bukan sekadar formalitas seremonial semata.
  • Tidak takut kecuali kepada Allah (وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ): Menggunakan “لم” yang bermakna penafian total dan kata “إِلَّا” memiliki faedah pembatasan (Al-Qashr), menunjukkan keberanian total yang lahir dari keimanan.
4. Penggunaan Kata “فَعَسَىٰ” (fa-‘asā)

Kata “عَسَىٰ” biasanya berarti “semoga,” tetapi dalam konteks ayat ini, ia berfungsi sebagai janji pasti dari Allah. Digunakannya kata ini juga mencerminkan kelembutan dan harapan, meskipun sifat-sifat tersebut adalah keharusan.

5. Keindahan Gaya Bahasa

Keseimbangan struktur kalimat: Penyebutan sifat-sifat pemakmur masjid disusun dengan keseimbangan, dimulai dari iman (dimensi batin), diikuti oleh amalan salat dan zakat (dimensi lahir), dan diakhiri dengan keberanian yang muncul dari keikhlasan kepada Allah.

Pola simetri: Ayat ini menghubungkan iman dan amal dengan balasan petunjuk, menunjukkan keserasian antara sebab dan akibat.

6. Penutup dengan Kata “ٱلْمُهْتَدِينَ” (orang-orang yang mendapat petunjuk)

Penggunaan bentuk kata pasif “المهتدين” menegaskan bahwa petunjuk (hidayah) adalah anugerah langsung dari Allah. Secara balaghah, ini memberikan pesan bahwa keberhasilan seseorang dalam memenuhi sifat-sifat tersebut adalah bukti hidayah dari Allah, Frasa ini juga memberikan motivasi kepada pembaca untuk meraih petunjuk Allah dengan memenuhi syarat-syarat yang disebutkan.

Pesan Keindahan Balaghah dalam Ayat Ini

Ayat ini memiliki keindahan bahasa yang luar biasa, baik dari segi struktur, pilihan kata, maupun pesan mendalam yang disampaikan. Melalui pendekatan balaghah, terlihat bahwa ayat ini tidak hanya memberikan informasi teologis, tetapi juga menggugah hati dan pikiran, memotivasi manusia untuk berlomba memakmurkan masjid dengan keimanan yang tulus dan amal yang ikhlas.

Wallahu a’lam.


Referensi

– تفسير الزمخشري الكشاف عن حقائق غوامض التنزيل ٢٥٤/٢ —  الزمخشري (ت ٥٣٨)

– تفسير الرازي = مفاتيح الغيب أو التفسير الكبير ١٦/‏١١ — الفخر الرازي (ت ٦٠٦)

– التحرير والتنوير ١٠/‏١٤١ — ابن عاشور (ت ١٣٩٣)

– التفسير المنير الزحيلي ١٠/‏١٣٥ — وهبة الزحيلي (ت ١٤٣٦)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Update lain

Logo Cinta Quran Center

CintaQuran Center merupakan Pesantren Tahfizh Al-Quran yang terintegrasi dengan Program pendidikan kaderisasi untuk melahirkan Da’i yang siap menggemakan kecintaan Umat terhadap Al-Quran.

© Copyright CintaQuran®Center All Rights Reserved.