Mungkin, bagi para pembaca, kata “Bukber” sangat identik dengan bulan suci Ramadhan, bulan dimana seluruh umat Islam menjalankan ibadah wajib puasa. Namun, bagi mahasantri Cinta Quran Center, kegiatan buka bersama ini rutin dilaksanakan ketika mahasantri menjalankan puasa sunnah Senin dan Kamis.
Saat puasa Senin dan Kamis, semua mahasantri berkumpul di kafetaria kampus untuk bersiap-siap menunggu waktu berbuka tiba. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan Cinta Quran Center, di mana mahasantri dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis, dan sebagai penutup, mereka mengadakan buka bersama.
Kegiatan dimulai dengan membaca zikir ratib bersama, menciptakan atmosfer yang penuh dengan ketenangan dan keberkahan. Setelah itu, saat tiba waktu berbuka, takjil yang telah disiapkan akan dimakan bersama-sama.
Tak hanya takjil yang menjadi hidangan utama, sering kali ada kiriman takjil lezat dari para donatur yang ingin berbagi kebahagiaan dengan mahasantri Cinta Quran Center. Mereka mengirimkan berbagai jenis takjil, mulai dari makanan ringan hingga makanan dalam kotak.
Namun, yang membuat kegiatan ini benar-benar istimewa adalah kebersamaan yang terjalin di antara mahasantri. Mereka berbagi cerita, tawa, dan doa bersama. Ini bukan hanya tentang berbuka puasa, tetapi juga tentang memperkuat ikatan persaudaraan. Para mahasantri juga turut mendoakan para donatur yang telah mewakafkan sebagian hartanya untuk keberlangsungan pendidikan para mahasantri Cinta Quran Center, terkhusus yang mengirimkan takjil pada hari tersebut. Mereka yakin doa yang dikirimkan insyaAllah mustajabah. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Majah:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752.)
Selain itu, kegiatan buka bersama ini memiliki dampak positif. Mahasantri merasa semakin termotivasi untuk menjalankan puasa sunnah.
Ketika kami bertanya tentang harapan ke depan, para mahasantri dengan tulus berharap agar program puasa sunnah ini dapat tetap berlanjut di masa mendatang. Program ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan pendidikan mereka, dan mereka berharap agar setiap generasi mahasantri Cinta Quran Center dapat merasakan manfaat dan kebersamaan yang sama. Selain itu, diharapkan para mahasantri tetap mendawamkan ibadah sunnah ini meskipun mereka sudah lulus dari Cinta Quran Center.
Begitulah kisah inspiratif tentang kegiatan buka bersama mahasantri Cinta Quran Center yang penuh makna dan semangat. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberi dampak positif pada mahasantri dan masyarakat sekitar.