Cinta Quran Center – Tidak ada solusi dan inspirasi lain bagi umat manusia dan kemanusiaan, kecuali Quran. Umat Islam, sebagai umat pengemban Quran, memiliki kewajiban besar untuk menebarkan solusi dan inspirasi terbaik ini kepada seluruh manusia. Sayangnya, terbentang jarak yang teramat jauh antara kita dan Quran. Bahkan umat Islam sendiri, telah terindikasi mengabaikan Al-Quran.
Mungkin kita masih memiliki Al-Quran, tetapi kitab suci itu kita biarkan teronggok di sela-sela rak buku berselimut debu. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam mengadukan sikap ini kepada Allah ‘azza wajalla: “Dan berkatalah Rasul, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran ini sebagai sesuatu yang diabaikan,’” (QS. Al-Furqan: 30).
Bukan cuma orang kafir saja yang bisa mengabaikan Al-Quran, kaum Muslim pun bisa saja terjangkit penyakit ini. Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa salah satu bentuk pengabaian Quran adalah tidak mau membacanya. Jangankan memahami dan mengamalkannya, membacanya saja sudah enggan. Padahal, membacanya adalah langkah pertama untuk memahami dan mengamalkannya.
Angka yang sangat memprihatinkan diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik, bahwa 54% Muslim Indonesia tidak bisa membaca Quran. Di sinilah salah satu titik keterpurukan negeri ini, lebih dari separuh jumlah umat Islam yang sedemikian besar di negeri ini, tidak sanggup mengakses sumber solusi dan inspirasi tanpa batas, Al-Quran. Sungguh banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan.
Pada posisi itulah Cinta Quran Foundation hadir di tengah-tengah umat Islam Indonesia. Dengan merintis pembangunan Cinta Quran Center, diharapkan akan terbentuk para da’i, yang bukan hanya hafizh Quran, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang Quran, juga memiliki mental pejuang untuk mengemban Quran di tengah-tengah masyarakat.
Tugas ini memang amat berat, jika ditanggung sendiri. Namun semuanya akan terasa ringan jika saling bergandengan tangan, saling bahumembahu dan menguatkan. Jika kita bersedia menyisihkan sedikit saja apa yang telah dianugerahkan Allah kepada kita, tentunya akan ada banyak saudara kita yang terbebas dari buta aksara Quran. Sebab ada begitu banyak orang di luar sana, yang merindukan keluarnya ayat-ayat Allah dari mulut mereka sendiri, yang berharap bisa menggemakan ayat-ayat Allah dengan suara mereka sendiri. Sayangnya, mereka tak sanggup.[]