Search
Close this search box.

Khutbah Jumat – Menjadi Muslim yang Dipuji Rasulullah ﷺ di Akhir Zaman

Khutbah Jumat – Menjadi Muslim yang Dipuji Rasulullah di Akhir Zaman

Khuthbah Ma’had Cinta Quran Center, Vol. 1/ No. 5 | Topik: Akhir Zaman

Download PDF: 5-Khuthbah CQC Vol. 1 No. 5 Menjadi Muslim yang Dipuji Rasulullah Saw di Akhir Zaman[1]

الخطبة الأولى

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ، أوصيني وإياكم بتقو الله، وقد قال الله تعالى:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا {النساء: ١}

Hadirin jama’ah Jum’at -rahimakumullâh-

Umat ini adalah umat yang dimuliakan dengan Islam, umat yang dijanjikan memimpin muka Bumi menegakkan Din yang Allah ridhai (QS. Al-Nûr [24]: 55), disifati sebagai umat terbaik (QS. Âli ’Imrân [3]: 110), serta tak layak terhina (QS. Âli ’Imrân [3]: 139), itu semua akan diraih tatkala umat beriman dengan akidah Islam dan beramal dengan syari’at Islam. Predikat-predikat unggul ini yang seharusnya mengantarkan umat ini memimpin dunia, menghantarkan rahmat Islam ke seluruh penjuru alam semesta, mencegah kejahatan kaum durjana.

Maka, tragedi yang menimpa kaum Muslim di Palestina adalah aib, aib bagi umat manusia di dunia, aib bagi peradaban dunia di bawah asuhan buruk Kapitalisme Global, aib bagi mereka yang diam mendiamkan kejahatan yang nyata dari Zionis Yahudi dan sekutunya dari negara kampiun Demokrasi Barat, padahal Gaza telah berteriak lantang meminta pertolongan, bukan kah kita mendengar firman-Nya:

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ {٧٢}

“Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.”

(QS. Al-Anfâl [8]: 72)

Ini lah akhir zaman, tatkala dunia penuh dengan kezhaliman dan permusuhan, dari Abu Sa’id al-Khudhri r.a. berkata, dari Nabi ﷺ bersabda:

«لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَمْتَلِيءَ الأَرْضُ ظُلْمًا وَعُدْوَانًا»

“Tidak lah terjadi hari Kiamat, kecuali setelah muka bumi dipenuhi kezaliman dan permusuhan. Setelah itu.”

(HR. Ibn Hibban, Ahmad, al-Hakim)

            Betapa dunia menantikan kepemimpinan Islam, kepemimpinan global yang menegakkan keadilan dengan menegakkan syari’at Islam.

Hadirin jama’ah Jum’at -rahimakumullâh-

Tidak lah Allah turunkan nushrah-Nya kepada suatu umat untuk menegakkan kepemimpinan Islam, melainkan sifat keimanan dan amal shalih melekat kepada mereka, yakni berkeyakinan dengan akidah Islam dan beramal dengan syari’at Islam, Allah berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ {٥٥}

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi…”

(QS. Al-Nûr [24]: 55)

Menegaskan mereka yang beramal shalih yakni mereka yang menegakkan syari’at Islam karena kata al-shâlihât dalam ayat ini diungkapkan dengan alif lâm ta’rîf berkonotasi khusus atau spesifik yakni syari’at Islam, bukan sembarang syari’at, yang juga dilandasi oleh keimanan yakni akidah Islam. Mereka lah golongan yang Allah sifati sebagai golongan yang mengimani Rasulullah Saw, memberikan pertolongan terhadap dakwahnya dan meniti jalan Islam:

 فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ {١٥٧}

“Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad Saw), memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

(QS. Al-A’râf [7]: 157)

Mereka adalah golongan yang berdakwah, menyampaikan hidayah Islam kepada umat manusia dan menegakkan keadilan Islam di tengah-tengah mereka:

وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ {١٨١}

“Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.”

(QS. Al-A’râf [7]: 181)

Hadirin jama’ah Jum’at -rahimakumullâh-

Bercermin dari kisah teladan yang terukir dalam sejarah besar umat Islam, maka akan didapati cerita dari masa ke masa yang tak pernah lengang dari teladan, tinta-tinta emas sejarah tak pernah kering dari kisah sejuta kebaikan. Adalah Rasulullah Saw dan para sahabatnya, bahkan Allah menggambarkan keadaan mereka:

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ {١٤٦}

“Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”

(QS. Ali ‘Imrân [3]: 146)

Tak sedikit adanya, seorang sahabat didikan Rasulullah Saw, bisa dinilai setara dengan seribu orang, baik dari segi kualitas keimanan, keberanian, keikhlasan dan ketepatan cara berpikirnya, al-Imam al-Alusi (w. 1270 H) dalam Rûh al-Ma’âni (I/92) bertutur:

إِنْ لَمْ تَكُوْنُوْا مِنْهُمْ فَتَشَبَّهُوْا * إِنَّ التَّشَبَّهَ بِالكِرَامِ فَلاح

“Meskipun kalian belum seperti mereka maka serupailah * karena sesungguhnya menyerupai orang-orang yang mulia merupakan keberuntungan.”

Tercatat dalam sejarah penaklukkan Mesir dari penjajahan Romawi, ‘Umar bin al-Khaththab r.a. menulis surat untuk ‘Amr bin al-‘Ash r.a.

Ammâ Ba’d: Aku heran atas keterlambatan kalian dalam menaklukkan Mesir, sesungguhnya kalian telah memeranginya sudah bertahun-tahun lamanya. Tidak lah hal yang demikian ini terjadi melainkan karena apa yang telah kalian perbuat dan kecintaan kalian kepada dunia, sama seperti kecintaan musuh kalian, dan sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan memberikan pertolongan-Nya melainkan dengan sebab lurusnya niat mereka.

Maka Khalifah ‘Umar bin al-Khaththab r.a., mengirimkan 4 orang sahabat; Al-Zubair bin al-‘Awwam, Al-Miqdad bin al-Aswad, ‘Ubadah bin al-Shamit, Maslamah bin Mukhallad –radhiyallâhu ‘anhum-, yang dinilai Khalifah setara dengan 4000 orang, untuk membantu ’Amr bin al-’Ash r.a. menaklukkan Mesir yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Dalam Kanz al-‘Ummal (V/706) dan lainnya dikisahkan, Khalifah ‘Umar bin al-Khaththab r.a. pun bertutur dalam suratnya:

«إني قد أمددتك بأربعة آلاف رجل، على كل ألف رجل منهم مقام الألف»

“Sesungguhnya diriku telah mengirimkan bantuan kepadamu (‘Amr bin al-‘Ash r.a.) sebanyak empat ribu orang, dimana untuk seribu orang diwakili satu orang, satu orang di antara mereka setara dengan seribu orang.”

Hingga mereka –bi idznillâh wa bi nashrihi- berhasil merangkul Mesir ke dalam pangkuan Islam. Menariknya, generasi seperti ini takkan pernah sirna dan akan senantiasa ada hingga Allah menutup masa umat ini dengan akhir kejayaannya, Rasulullah Saw bersabda:

«ولا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ»

Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku, yang tegak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka siapapun yang mencela mereka, atau menyelisihinya, hingga tiba keputusan Allah dan mereka senantiasa dalam keadaan demikian.”

(HR. Al-Bukhari, Muslim)

Adalah kaum Muslim, lâ ’izzata illâ bi al-Islâm, sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an:

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ {٨}

“Dan bagi Allah kemuliaan itu, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang yang beriman.

(QS. Al-Munâfiqûn [63]: 8)

Keimanan, dibuktikan dengan mengamalkan Islam, prinsip ini yang tergambar dalam atsar Umar bin al-Khaththab r.a.:

إِنَّا قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلامِ فَلَنْ نَبْتَغِيَ الْعِزَّةَ بِغَيْرِهِ

“Kami adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam, maka kami takkan pernah mencari kemuliaan dengan selainnya.”

Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ {٢٩}

“Orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.”

(QS. Al-Ra’d [13]: 28-29)

Kebaikan yang juga melingkupi kaum mukmin di akhir zaman yang tak pernah menjumpai Rasulullah Saw namun mengimaninya, mendakwahkan dan membela risalahnya dari berbagai penyimpangan, dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw: “Wahai Rasulullah Saw: apakah thûbâ (kebaikan) bagi orang yang menjumpai dirimu dan beriman kepadamu?” Rasulullah Saw bersabda:

«طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بِي وَطُوبَى، ثُمَّ طُوبَى لِمَنْ آمَنَ بِي وَلَمْ يَرَنِي»

“Kebaikan bagi orang yang menjumpai diriku dan beriman kepadaku, dan kebaikan, kemudian kebaikan bagi orang yang beriman kepadaku, meskipun ia tidak pernah menjumpai diriku.” (HR. Ibn Hibban)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

الخطبة الثانية

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين وبعد

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْن، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فاَذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Update lain

Logo Cinta Quran Center

CintaQuran Center merupakan Pesantren Tahfizh Al-Quran yang terintegrasi dengan Program pendidikan kaderisasi untuk melahirkan Da’i yang siap menggemakan kecintaan Umat terhadap Al-Quran.

© Copyright CintaQuran®Center All Rights Reserved.